Rabu, 22 Desember 2010

PROLOG

Hembusan angin yang sejak tadi bergemuruh,kali ini di selingi oleh
suara lolongan anjing itu bagai ingin menelan sang malam dari
kesunyiannya.
hembusan angin yang bergemuruh itu bagaikan hembusan napas setan yang
meniup ubun ubun manusia,membuat setiap manusia nyenyak dalam
tidurnya,seakan kota kecil ini menjadi kota mati,tak ada satupun
penghuninya yang mampu membuka mata.
lampu lampu pinggiran jalan mendadak redup ketika lolongan anjing
semakin keras dan saling bersahutan,beberapa pintu pagar yang kurang
kuat engselnya berderak derak timbulkan suara mencekam akibat
hembusan,gemerisik dedaunan akhirnya mulai berhamburan,sepertinya ada
sesuatu yang melayang di atas pepohonan dan menerjang daun daunnya.
beberapa saat,angin pun reda,tinggal hembusan kecil,lolongan anjingpun
terdengar sesekali itu pun pelan,seolah sang anjing takut melolong
karena melihat sesuatu yang menyeramkan,jalanan remang remang
menampakkan sesosok bayangan hitam melintas,dia berhenti di depan reruntuhan candi yang sekitarnya di kelilingi semak semak setinggi orang ,peninggalan kerajaan sindhu kencana,kerajaan kecil yang tidak tercatat dalam buku sejarah indonesia hanya dongeng dari generasi ke generasi tentang tragedi tanggal 14,candi ini terbuat dari batu kali menghadap ke arah barat,panjang 22,5 meter lebar 18 meter,punya
Ketinggian 20 meter.
,"dyah ayu,aku telah menunggumu selama tiga ratus tahun,berat rasanya
rindu yang bersemayam di hatiku untukmu,"ucapnya sendu
,"pangeran...hamba mohon buang rasa cinta paduka,ini bisa menghalangi
tujuan besar kita,lagipula cinta dyah ayu milik pangeran
rangga,"terdengar suara wanita dari sesosok tubuh yang tiba tiba
berdiri di belakangnya
,"kau benar rara,aku harus berhasil!,"geramnya keras
anginpun berhamburan kembali makin lama semakin menderu.
di kejauhan sana terdengar lolongan anjing yang mengalun panjang dan
seakan binatang itu melihat bayangan kematian sedang berkeliaran di
sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar