Senin, 15 Oktober 2012

Suster Cantik Tapi Hantu(Kisah Nyata).

Aku lagi kena musibah yang parah sampai harus nginap di
RS,Diagnosis?,"pokoknya gawat,pake nda ingat diri segala,ya lah!,"
kalau nda gawat ngapain sampe nginap,mulai hari ke 2,fisik lemah,tapi
ingatan mulai balik.
Aku ingat di suntik 1* sebelum subuh dan 3* di siangnya.Suster yang
nyuntik di subuh itu,pendiam.Pertama ketemu aku di bangunkannya dengan
menarik selimut,di suntik di pinggulku dan dia langsung pergi dengan
suntikannya.
Sifat bangorku bilang:rugi gan! perawatnya manis,kulitnya putih
bersih,biarpun cuek!,"
Malam berikutnya,masih jam yang sama sekitar jam 4 an,sejak di
bangunkannya ,aku mencoba berkomunikasi di tambah gombalan konyol dan
jawilan ke lengannya yang dingin,aku di tatapnya tajam,kemudian dia
berlalu tanpa kata sambil membawa penyuntiknya,Diam,jumlah kata=0!
Tatapan itu lengket di ingatan dan memberi rasa tidak enak,terasa
betul kalau dia marah,Seharian di ranjang memikirkan tatapan itu,aku
sadar juga kekonyolanku.
sudah sakit sampai nda bisa jalan,di obati tapi masih mengganggu yang merawat.
Malam berikutnya,aku sudah bangun sebelum dia datang.Selimut di buka
seperti kemarin,sebelum di suntik ku bilang maaf dengan tulus atas
kebangoranku,terima kasih atas rawatannya dan jujur pula aku bilang
kalau dia memang manis.dia diam saja,tapi sebelum berbalik pergi,ia
menatapku dan tersenyum halus!.
alamak! bibirku bisa sampai ke telinga membalas senyumnya.Tapi tetap
tanpa kata dan pergi.
Malam berikutnya,dia ku tunggu tapi selimutku tak ada yang
membuka(untuk di suntik lho! jangan berfikir ngeres ya). Aku kecewa
berat tapi fikirku mungkin sakit sudah berkurang.
Pada perawat yang menyuntikkan di pagi hari,ku tanyakan apa kondisiku
membaik sampai dosis suntikan di kurangi dari 4 menjadi 3x saja.
Faktanya memang badanku segar rasanya.
,"mas,suntikanmu sejak awal cuma 3 kali sehari,"katanya sambil melihat
catatan medisku.Jelas aku ngotot,sambil nanya nama perawat malamku.
di sebutkannya nama semua yang bertugas,tapi tidak ada yang menyuntik
di jam 4 malam.
Bantahanku jelas tambah keras,tapi hilang waktu aku di sodori gambar
semua perawat yang bertugas malam,Perawatku tidak ada di gambar,gambar
itu,dia jelas lebih manis dari mereka.
Aku cuma bisa bilang,"lalu siapa yang menyuntikku di subuh,subuh
itu,"pelan,pelan kesadaranku datang.
Waktu ia muncul tidak pernah ada suara pintu terbuka,tertutup,udara
yang menjadi lebih dingin,ada sedikit bau bunga layu,dinginnya lengan
yang ku jawil,gerakannya yang terlalu halus hingga seperti melayang.

,"hii..!,"takut!,"