Minggu, 01 September 2013

In Memoriam Abangku bag 2(DATE 14).

Banyak kisah yang di ceritakan oleh teman teman abangku terkait
kematiannya.Di ceritakan abangku(bila di rinci waktunya setelah
mengantarku ke rumah Maya).abangku sempat mengunjungi rumah teman
temannya alumni SMA dan berpesan agar mereka datang ke rumah jam tujuh
malam karena ada acara selamatan(ternyata memang benar di hari itu ada
selamatan meninggalnya abangku tepat jam 7 malam).
Irfan,salah satu teman akrabnya menjadi curiga dan memutuskan untuk
membututi abangku pergi,betapa terkejutnya Irfan saat menyaksikan
motor yang di kendarai abang oleng ke kiri tanpa ada sesuatu yang
menyenggolnya atau ada lubang untuk di hindari dan motor itu berputar
searah jarum jam dengan posisi tubuh oleng masih berada di atas jok
dan kedua tangan memegang stang motor.
Kepalanya terbentur di pinggiran tembok jembatan berputar lagi dan
terbentur untuk kedua kalinya.
Irfan segera berhenti dan mencoba untuk membangunkan abang yang saat
itu tubuhnya tidak mengeluarkan darah seperti tidak pernah terjadi
kecelakaan sama sekali.Tidak ada kendaraan atau orang lain yang lewat
saat itu,benar benar sepi,hanya mereka berdua,entah bagaimana
kelanjutannya sehingga Irfan berhasil memanggil polisi dan ambulans
untuk mengangkut tubuh abang namun yang mengejutkan adalah saat Irfan
membuka helm full face yang masih dalam kondisi bagus(sekali lagi
seperti tidak pernah terjadi kecelakaan,ternyata kepala abang sudah
terbelah dua dengan otak yang terburai keluar,hal ini sempat membuat
Irfan hampir hilang ingatan selama beberapa minggu karena terbayang
peristiwa itu.
Kejadian aneh kedua yang di alami oleh teman dekat abang di
universitas Tidar-Magelang,dua minggu setelah kematian abang,temannya
itu bermimpi di datangi oleh abang namun tanpa kepala.Abang hanya
menyerahkan cincin kesayangannya dan berpesan untuk merawat cincin
itu.
Setelah bangun,temannya kaget karena tiba tiba melihat cincin abang
sudah tergeletak di meja belajarnya.
Karena penasaran,temannya pergi berkunjung ke rumahku dan menceritakan
tentang mimpinya tanpa dia tahu bahwa abang sudah meninggal.
Tentu saja hal ini membuat temannya abang menjadi kaget dan sedih.
lalu kejadian aneh ketiga adalah kejadian yang beberapa kali di alami
oleh keluargaku setiap jum"at malam sekitar jam 11.00 dan sabtu malam
sekitar jam 03.00 akan terdengar langkah kaki abang yang berjalan dari
pintu garasi ke arah kamarnya lalu berhenti di depan pintu kamar.
Semasa hidup,almarhum selalu pulang dari Magelang setiap malam jum'at
sekitar jam 11.00 lalu bila hari sabtu sekitar jam 03.00 karena
menghabiskan waktu dengan teman temannya di Semarang.
Cerita terkait dengan hal ini di dapat dari Pramuwisma di rumah yang sengaja
kami minta untuk menempati kamar abang(ayah memutuskan kamar abang
menjadi kamar Pramuwisma agar tidak kosong).Di depan pintu kamar abang
terdapat tirai dari rumah keong(yang jaman dahulu pernah happening
tirai rumah keong).Dan di hari serta jam yang kusebutkan tadi,Pramuwisma
bercerita bahwa terdengar langkah kaki dari arah garasi(garasi dan
kamar abang bersebelahan)dan berhenti di depan pintu kamar setelah itu
terdengar tirai rumah keong yang di hempas berkali kali seolah ada
energi yang berusaha masuk kedalam kamar namun tidak bisa.
Sedang aku sendiri hanya sesekali melihat dan merasakan kehadiran
abang di tepi kasur,sambil menutup muka dan memegang lembut tanganku.
Atau melihat abang menonton TV tengah malam.Namun sedetik kemudian
terlihat TV dalam keadaan mati dan tidak apa siapapun di sana selain
aku.
Abang sangat suka menonton RCTI dan seringnya saat aku(yang kala itu
getol getolnya menonton MTV) tiba tiba berubah menjadi RCTI,tanpa
seorangpun memencet tombol TV.
terus saja begitu sampai aku mengucapkan,"adek,mau menonton MTV nya
bang,jangan di ganti dulu channelnya,boleh khan?."
setelah itu baru deh berhenti.
Itulah kisahku tentang abangku,entah kenapa aku tiba tiba teringat padanya.
Namun aku percaya abang sudah tenang di alamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar